PT-8867840017, Ringkasan laporan akhir 2024 2.0
Melalui teori manajemen pengetahuan, dapat dibangun sistem manajemen pengetahuan mitigasi bencana yang dilengkapi dengan evaluasi mandiri yang terukur sehingga dapat dipantau tingkat pemahaman dan kesiapan masyarakat terhadap mitigasi bencana alam. Metode analisis faktor digunakan untuk mencari faktor-faktor utama keberhasilan sosialisasi mandiri dan metode analisis regresi digunakan untuk membangun model matematika yang dapat menggambarkan situasi pemahaman mitigasi bencana alam saat ini dan juga dapat digunakan untuk menentukan strategi selanjutnya guna meningkatkan pemahaman tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor lingkungan kearifan lokal, kesejahteraan sosial, dan warisan budaya yang sangat perlu diperhatikan untuk meningkatkan pemahaman mitigasi bencana alam.
Dengan melihat hasil kajian terhadap model implementasi sistem manajemen pengetahuan Mitigasi Bencana Alam, model ini dapat digunakan untuk memprediksi kondisi masa mendatang agar sosialisasi melalui media digital lebih optimal karena terkait dengan ditemukannya sejumlah variabel atau faktor baru sebagai penentu keberhasilan yang diharapkan yaitu lingkungan kearifan lokal (X1) dan kesejahteraan sosial (X2) yang perlu lebih diperhatikan, serta warisan budaya (X3) yang perlu dilestarikan dan dijaga.
Peningkatan kapasitas mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan bencana dan masyarakat terdampak bencana sangat dibutuhkan, pemerintah dengan regulasi yang ada serta adanya teknologi terapan untuk pencegahan dan mitigasi bencana alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui media digital, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi kearifan lokal lingkungan setempat, kesejahteraan sosial, serta warisan budaya yang masih melekat dapat dijabarkan dalam suatu model yang kinerjanya dapat dipantau untuk kondisi terkini maupun dalam menentukan strategi sosialisasi di masa mendatang agar berjalan secara efektif dan berkelanjutan. Pada akhirnya, sinkronisasi mekanisme monitoring dan evaluasi Rencana Nasional Penanggulangan Bencana dengan mekanisme monitoring dan evaluasi Rencana Induk Penanggulangan Bencana dapat diintegrasikan dan kinerjanya dapat diukur dengan baik. Diharapkan model yang dihasilkan ini dapat memberikan solusi alternatif dalam melengkapi instrumen pembuatan kebijakan dalam penanggulangan bencana alam.
